PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk sehingga derajat Kesehatan dapat
dicapai secara optimal.
Rumah sakit sebagai suatu sistem pelayanan
Kesehatan yang mengemban tugas melaksanakan upaya
Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan. Berdasarkan tugas rumah sakit di atas, maka salah satu fungsi
rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
Yang dimaksud dengan pelayanan
keperawatan di rumah sakit adalah salah satu jenis pelayanan
professional yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk melayani
kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang keperawatan yang diorganisir
melalui pelayanan rawat inap. Seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di
rumah sakit diselenggarakan selama 24 jam sehari secara
berkesinambungan. Kegiatan tersebut diatur dan diorganisir oleh manajer
keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebgai bagian integral dari pelayanan
Kesehatan di rumah sakit, menentukan mutu pelayanan Kesehatan di rumah
sakit, oleh karena keberadaan perawat yang memberikan asuhan keperawatan
selama 24 jam secara berkesinambungan. Keluhan masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan pada umumnya ditujukan pada sikap perawat yang
kurang baik, kurang terampil dalam berkomunikasi.
Dalam aspek pelayanan
keperawatan dimana pelayanan keperawatan sebagai bentuk kegiatan utama
dari pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada masyarakat belum dapat
diwujudkan sebagai pelayanan Kesehatan yang berkualitas. Keadaan actual
pelayanan keperawatan menunjukkan bahwa banyak tenaga keperawatan lebih
berkonsentrasi dan terlibat dengan tindakan pengobatan dan penggunaan
tehnologi yang berorientasi medik untuk mengatasi kompleksitas penyakit.
Mereka berupaya untuk saling mendukung dengan profesi Kesehatan lain,
namun sebagai praktisi mereka masih dinilai lebih rendah untuk komitmen
dan tanggung jawab penting yang diembannya.
Sebaliknya, sedikit sekali perawat yang melakukan pelayanan keperawatan
berorientasi keperawatan yang dilandaskan pada teori dan konsep
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan individu yang sedang merngalami
respon terhadap penyakit dan pengobatan. Sehingga karakteristik dari
peran dan fungsi keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah
sakit kurang terlihat secara jelas. Hal ini dapat memfasilitasi situasi
yang kurang kondusif bagi tenaga keperawatan
dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Menyikapi kesenjangan yang
terjadi dalam konteks pelayanan keperawatan, dirasakan perlunya upaya
mengembangkan manajemen asuhan keperawatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pasien.
Manajemen Asuhan
Keperawatan.
Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian
dari manajemen pelayanan keperawatan yang merupakan pelaksanaan proses
keperawatan dengan menggunakan konsep-konsep-konsep manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian atau
evaluasi (Gillies, 1994).
Kepala Ruangan sebagai manajer unit (ruang
rawat) adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
kewenangan dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang
rawat di rumah sakit. Oleh karena itu tanggung
jawab manajemen asuhan keperawatan telah didesentralisasikan kepada Kepala Ruangan, sehingga merupakan kewenangan penuh
Kepala Ruangan untuk mengatur seluruh aktifitas asuhan keperawatan yaitu
kewenangan untuk pengambilan keputusan, meningkatkan mutu asuhan
keperawatan secara terus menerus dalam 24 jam, meningkatkan komunikasi
intra dan antar unit/bagian, menciptakan hubungan interpersonal
yang baik sehingga anggota akan lebih kreatif bagaimana meningkatkan
asuhan keperawatan.
Pengelolaan
asuhan keperawatan di ruang rawat merupakan ujung tombak praktik
keperawatan profesional (PKP) dimana perawat berhubungan langsung dengan
klien dan keluarganya atau orang yang terdekat dalam membantu memenuhi
kebutuhan dasarnya agar pada akhirnya ia dapat mandiri dan hidup secara
produktif.
Pengelolaan/manajemen
asuhan keperawatan yang dirancang secara profesional guna memberikan
asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi pada klien dan keluarganya melalui suatu pengembangan model
praktik keperawatan profesional dimana model ini
telah dicobakan di RSUPN Cipto Mangunkusumo sejak tahun 1996 dengan
bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Pada tahun 2000 telah
dilakukan evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan mnodel ini dan
dilaporkan bahwa ternyata dengan penggunaan model ini mampu meningkatkan
mutu asuhan keperawatan.
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Pengembangan model ini bertujuan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian
asuhan keperawatan . melalui model ini dapat ditetapkan rencana
kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metoda pemberian asuhan
keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Model
Praktek Keperawatan Profesional merupakan suatu model yang memberi
kesempatan kepada para perawat profesional untuk menerapkan otonominya
dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan/asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien. Model ini selalu mengupayakan
bentuk pelayanan dan asuhan keperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan
pasien melalui berbagai pendekatan. Pemberian asuhan keperawatan di
ruang model ini berlandaskan nilai-nilai professional yang menunjukkan
adanya otonomi, akontabilitas perawat, dan pengembangan profesi yang
memfokuskan setiap upaya keperawatan pada kulaitas pelayanan keperawatan
yang tinggi. Kerja tim, kolaborasi, dan konsultasi dijalankan secara
konsisten untuk meningkatkan hubungan professional..
Dalam
suatu ruang model keperawatan professional, bentuk pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan membutuhkan suatu pengambilan keputusan yang
didesentralisasikan, memperluas lingkup dan jenis tugas serta tanggung
jawab perawat manajer ruangan..
PENGELOLAAN DI RUANG MODEL
PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Model praktek keperawatan professional terdiri
dari 4 komponen utama, yaitu :
1. Ketenagaan Keperawatan
2. Metoda pemberian asuhan keperawatan
3. Proses Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan
Ketenagaan Keperawatan
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah
tenaga yang diperlukan tergantung pada :
Jumlah pasien dan derajat
ketergantungan pasien (Douglas, 1984). Menurut Loveridge &
Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien
dibagi 3 kategori, yaitu :
a. Perawatan minimal :
memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam.:
Ø Kebersihan diri, mandi,
ganti pakaian dilakukan sendiri.
Ø Makan dan minum dilakukan
sendiri
Ø Ambulasi dengan pengawasan
Ø Observasi tanda-tanda vital
dilakukan setiap shift.
Ø Pengobatan minimal, status
psikologis stabil.
Ø Persiapan prosedur
memerlukan pengobatan.
b. Perawatan intermediet : memerlukan waktu 3 – 4
jam/24 jam.:
Ø Kebersihan diri dibantu,
makan minum dibantu
Ø Observasi tanda-tanda vital
tiap 4 jam
Ø Ambulasi dibantu,
pengobatan lebih dari sekali
Ø Voley kateter/intake output
dicatat
Ø Klien dengan pemasangan
infus, persiapan pengobatan, memerlukan prosedur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar