Jakarta, Kondom seringkali diabaikan oleh pasangan muda demi mencapai
kepuasan seksual. Padahal wanita muda berisiko paling tinggi untuk
mengalami kehamilan tak disengaja (accidental pregnancy) dan infeksi
menular seksual (STI).
Namun kini kedua risiko itu bisa dicegah dengan penggunaan kondom dan
hormonal birth control pada waktu yang bersamaan (dual protection).
Hanya saja lagi-lagi upaya ini terganjal oleh temuan sebuah studi
terbaru dari Northern California yang menunjukkan bahwa banyak wanita
muda (berusia 15-24 tahun) dilaporkan kesulitan menggunakan keduanya
secara bersamaan, bahkan hanya 5 persen dari 1.000 partisipan wanita
yang memanfaatkan keduanya.
Meski awalnya penggunaan metode pengendali kelahiran baru menginspirasi
para partisipan untuk menggandakan perlindungan yang digunakannya, tapi
berbulan-bulan kemudian banyak dari mereka yang berhenti memakai kondom,
menyetop pemakaian metode pengendali kelahiran atau bahkan keduanya,
terutama ketika disibukkan dengan pekerjaan atau urusan rumah tangga.
Padahal risikonya perlu diwaspadai dengan seksama, di antaranya:
- 1 Dari 30 wanita berusia 15-24 tahun berpeluang terserang STI seperti chlamydia atau gonorrhea
- 1 Dari 20 wanita muda berpeluang hamil akibat bercinta selama
terjadinya siklus menstruasi dan 1 dari 4 wanita berpeluang hamil selama
masa ovulasi
Lalu apa yang bisa dilakukan? Simak 4 langkah sederhana untuk memberi
perlindungan ganda bagi wanita saat bercinta agar terhindar dari
risiko-risiko di atas seperti halnya dikutip dari care2, Senin
(26/11/2012).
1. Bicarakan tentang kondom dengan pasangan
Jika pasangan enggan menggunakannya, cari tahu apa penyebabnya. Mungkin
Anda bisa memecahkan masalah itu dengan mencari kondom yang terbuat dari
berbagai bahan atau tekstur. Kalau perlu bawa pasangan ke klinik atau
dokter spesialis agar Anda berdua dapat berkonsultasi tentang penggunaan
kondom dan metode pengendali kelahiran secara bersamaan.
Lagipula peluang seseorang terkena infeksi menular seksual itu sama
saja, tak peduli seberapapun setianya mereka. Untuk itu memakai kondom
setiap kali Anda bercinta adalah satu-satunya cara untuk mengurangi
peluang itu.
2. Carilah metode pengendali kelahiran yang pas
Cobalah berbagai metode pengendali kelahiran hingga Anda menemukan yang
paling pas atau bekerja efektif untuk tubuh dan gaya hidup Anda. Anda
bisa mengkonsultasikannya dengan dokter terlebih dulu dan dia pun bisa
membantu memastikan bahwa Anda akan tetap aman atau terlindungi meski
Anda tengah mencoba metode baru.
3. Terus gunakan kondom
Mulai memakai metode pengendali kelahiran hormonal atau jangka panjang
memang bisa membantu mencegah kehamilan tapi baik Anda ataupun pasangan
masih bisa terkena infeksi. Jadi jangan pernah berhenti memakai kondom
hanya karena Anda mulai memakai pengendali kelahiran.
Tak peduli Anda setia pada satu pasangan dan sama-sama telah menjalani
tes untuk memastikan Anda berdua terbebas dari STI, tetap gunakan
kondom.
4. Jangan berhenti memakai metode pengendali kelahiran tanpa berbicara dengan dokter atau siapkan rencana cadangan
Kondisi ini diperuntukkan bagi wanita yang awalnya menggunakan kondom
dan mengonsumsi pil pengendali kelahiran lalu lama-kelamaan berhenti
menggunakan kondom dan minum pil sekaligus. Untuk menghindari
ketidakamanan dan frustasi saat bercinta maka tanyakan pada dokter kapan
waktu yang tepat untuk memulai metode baru jika ternyata metode yang
lama tak begitu Anda sukai.
Kalaupun Anda punya pertanyaan atau kekhawatiran terhadap metode lama
dan bermaksud menghentikannya, segera ajukan juga pada dokter Anda.
Lagipula berbagai efek samping akibat gonta-ganti metode pengendali
kelahiran masih bisa dikendalikan atau hilang dengan sendirinya. Bisa
juga dengan menemukan metode yang lebih gampang dipakai atau efek
sampingnya lebih sedikit.
Yang terpenting ketika Anda menghentikan metode pengendali kelahiran,
segera gunakan kondom dan setiap kali Anda bercinta untuk mencegah
kehamilan hingga Anda menemukan metode yang lebih baik.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar