Umumnya stroke terjadi dipengaruhi adanya penyumbatan lemak di
pembuluh darah, hipertensi, hingga gaya hidup tidak sehat. Penumpukan
lemak dalam arteri membuat aliran darah tidak lancar.
Penyumbatan akan mengurangi pasokan oksigen ke otak. Selain itu, jika
aliran darah sedang kencang sementara salurannya terhambat, bisa membuat
pembuluh darah menjadi pecah. Dalam kasus stroke, dikenal dua jenis
yaitu stroke karena penyumbatan (stroke iskemik) dan stroke karena
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Ada pendapat yang salah di masyarakat tentang penderita stroke. Seringkali
stroke dikaitkan dengan penyakit orang berusia lanjut dan atau memiliki
gaya hidup tidak sehat. Sebenarnya stroke pun bisa dialami
semua orang pada berbagai jenjang usia. Sebagian orang bahkan memiliki
kelainan pembuluh darah yang membuatnya berisiko tinggi mengalami
stroke.
Anarteriovenous, adalah salah satu masalah kesehatan yang menyerang
pada arteri. Kelainan bawaan ini membuat arteri tersumbat dan
meningkatkan tekanan dalam darah. Sangat dimungkinkan orang
yang mengalami kelainan sejak lahir ini bisa mengalami stroke
di usia yang sangat muda. Otaknya dapat mengalami pendarahan.
Faktor lain, misalnya, adalah atrial fibrillation atau detak jantung
tidak teratur. Pada penderitanya, cepatnya jantung berdetak
menjadikan fungsi pompa tidak bekerja dengan baik. Jantung
menjadi dipenuhi darah dan menyumbat aliran darah ke otak. Akhirnya,
terjadilah stroke iskemik.
Pemicu stroke dari faktor genetika bersifat tidak bisa
dihindari. Orang yang kena pemicu ini mungkin akan membawa
risiko stroke seumur hidupnya. Tetap saja berbagai pencetus stroke
harus dihindari. Namun, tidak menutup kemungkinan, orang dengan gaya
hidup pun bisa terkena stroke dari pemicu genetika ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar