Gula yang kita kenal dan setiap hari kita konsumsi terbentuk dari bentuk glukosa dan frumtosa.
Mungkin telah atau belum Anda sadari bahwa fruktosa - yaitu gula yang
hampir dapat ditemukan dalam semua makanan mulai dari sirup jagung
fruktosa sampai sirup nanas dan madu - adalah berbahaya bila dimakan
dalam jumlah besarn- seperti yang dilakukan oleh banyak orang dizaman
modern seperti sekarang ini.
Dan mungkin Anda akan terperanjat, bila mengetahui bahwa fruktosa, dalam
banyak hal, adalah mirip sekali dengan efek jelek alkohol terhadap
kesehatan tubuh kita.
Jadi seandainya saja saat ini Anda sudah waspada terhadap bahaya minuman
mengandung alkohol, maka kini saatnya bagi Anda juga memperhatikan
potensi berbahaya yang berhubungan dengan kebiasaan Anda meng-konsumsi
minuman soda, juice buah-buahan dan makanan juga minuman lain yang
diberi pemanis fruktosa.
Berikut ini ada beberapa data yang menarik untuk kita simak bersama :
1. Jumlah intake kalori penduduk dunia perhari dan jumlah penderita penyakit diabetes melitus :
Tahun 1985 : kalori intake adalah 2655 kalori dan penderita penyakit diabetes adalah 0.62 % penduduk dunia
Tahun 2010 : kalori intake adalah 2866 kalori dan penderita penyakit diabetes adalah 5.13 % penduduk dunia
Terjadi penigkatan 8 % untuk jumlah intake kalori oleh penduduk dunia antara tahun 1985 hingga tahun 2010
Terjadi peningkatan penderita penyakit diabetes millitus sebanyak
727 % antara tahun 1985 hingga tahun 2010, terjadi lonjakan yang
benar-benar LUAR BIASA !
2. Fakta lain adalah peningkatan konsumsi gula dunia antara tahun 1985 hingga tahun 2010:
Pada tahun 1985 konsumsi gula seluruh dunia adalah 98 juta ton
Pada tahun 2010 konsumsi gula seluruh dunia sudah mencapai 160 juta ton !
3. Akibatnya adalah peningkatan penderita penyakit diabetes mellitus seluruh dunia juga meningkat tajam :
Pada tahun 1985 ada 30 juta orang penderita penyakit diabetes mellitus diseluruh dunia
Pada tahun 2010 menjadi 346 juta orang penderita penyakit diabetes mellitus seluruh dunia !
Beberapa fakta tentang fruktosa yang tidak kita ketahui :
Efek buruk fruktosa sebenarnya mirip dengan alkohol, yaitu
menghasilkan metabolit yang sangat merugikan kesehatan tubuh kita.,
menyebabkan hipertensi, hiperlipidemia, gangguan fungsi kelenjar
pankreas dan hormon insulin, dan lain-lain efek negatif.
Tidak seperti glukosa ynag bisa dimetabolisir oleh semua sel organ
tubuh menjadi energi yang dipergunakkan, dimana hampir 80% glukosa yang
kita konsumsi akan dimetabolisir oleh organ otak, otot dan organ lain,
sisanya 20% baru akan dimetabolisr oleh hati menjadi lemak dan metabolit
lainnya.
Tetapi lain ceritanya dengan fruktosa, karena fruktosa hanya bisa
dimetabolisir oleh sel mitokhondria didalam organ hati saja, jadi ketika
kita mengkonsumsi fruktosa, maka 100 % fruktosa ini langsung menuju ke
organ hati untuk dimetabolisir dan HANYA menghasilkan lemak yang akan
ditimbun dalam jaringan hati, itulah sebabnya mengapa fruktosa bisa
bersifat hepato-toksik jika terjadi kelebihan fruktosa dalam jangka
waktu yang lama, hal yang sama dengan kalau kita mengkonsumsi alkohol
berlebihan. Dalam menu makanan ala Barat itu banyak mengandung fruktosa
Hasil metabolisme fruktosa menimbulkan efek toksik yang mirip dengan
konsumsi alkohol, seperti terjadinya penimbunan lemak dalam jaringan
organ dalam (lemak di perut dan lemak dalam jaringan hati), menimbulkan
resistensi terhadap hormon insulin juga gangguan fungsi kelenjar
pankreas, dan menimbulkan metabolic syndrome, yaitu kumpulan
gejalah dan kelainan berupa kenaikan berat badan yang berlebih atau
obesitas, peningkatan kadar lemak darah atau hiperlipidemia, peningkatan
kadar gula darah dan tekanan darah.
Fruktosa juga menimbulkan efek yang sama dengan efek obat narkotik,
dengan merangsang dan menimbulkan efek dopamin dan opiod, sehingga
menimbulkan efek rasa senang yang tidak pernah bisa dipuaskan; ini yang
mirip efek narkotik, akibatnya adalah orang tetap akan (dan ketagihan)
mengkonsumsi fruktosa, meskipun orang tahu bahwa ini akan mengurangi
kualitas hidup dan memperpendek usia mereka, gejalah ini disebut juga efek "fruktose - opiade connection"
dan orang tetap terikat dan tergantung dengan konsumsi bahan minuman
dan makanan yang mengandung fruktose, misalnya minuman bersoda soft
drink, bahan makanan dengan pemanis dan lain lain.
Banyak riset dilakukan di sekolah-sekolah di Amerika Serikat, ketika
mesin penjual soft drink dihilangkan dari kantin sekolah, maka jumlah
anak-anak sekolah yang mengalami obesitas adalah menetap dan stabil,
jumlahnya tidak bertambah banyak jika dibandingkan bila mesin penjual
soft drink itu tetap ada di kantin sekolah. Ini membuktikan bahwa
minuman soft drink yang banyak mengandung fruktosa itu memacu
pembentukan lemak tubuh sehingga terjadi efek obesitas pada anak-anak
sekolah tersebut.
Adalah sangat penting dan bijaksana bila saat ini mulai
memperhatikan jumlah konsumsi fruktosa Anda, jumlah yang tepat adalah
tidak melebihi 25 gram hari, tetapi jika Anda adalah orang yang
kelebihan berat badan (over weight) atau mempunyai resiko berpenyakit
jantung, kanker atau diabetes tipe 2, maka sebaiknya Anda mengurangi
konsumsi fruktosa hingga hanya 10 - 15 gram / hari saja.
Apa yang akan terjadi bila kita meng-konsumsi makanan dan minuman mengandung fruktosa terlalu lama ?
Menurut penyelidikan, maka akan terjadi hal-hal berikut pada organ tubuh kita, antara lain :
- Hipertensi, karena dalam proses metabolisir fruktosa terbentuk
asam urat yang akan menghambat kerja Nitrat oksida yang bersifat
vasodilator bagi pembuluh darah arteri, akibatnya terjadi hipertensi dan
penyakit Gout pada sendi-sendi tubuh
- Myocard infark / kematian otot jantung karena gangguan keseimbangan lemak darah antara komposisi LDL dan HDL
- Dislipidemia dan hiperlipidemia, karena gangguan keseimbangan lemak darah antara komposisi LDL dan HDL
- Pankreatitis yang terjadi karena adanya resistensi terhadap
hormon insulin, sehingga memacu kerja kelenjar pankreas yang berlebihan
dan terjadi efek inflamsi dan kerusakan kelenjar pankreas
- Obesitas akibat langsung dari metabolisme fruktosa dan terbentukya lemak tubuh yang berlebihan
- Gangguan fungsi hati non Alkohol, akibat kelebihan fruktosa dan kerja metabolisme yang berlebihan
- Resistensi hormon insulin --> diabetes mellitus tipe 2
-Kebiasaan atau juga ketergantungan atau "kecanduan" yang bisa ditimbulkan oleh fruktosa.
Semua gejalah yang diesbut diatas, adalah mirip dengan orang yang secara khronik peminum dan pecandu alkohol
Jadi untuk menghindari efek buruk fruktose ini, adalah dengan cara
mengendalikan dan mengurangi atau menghindari minuman dan makanan yang
banyak mengandung pemanis gula fruktose, misalnya minuman bersoda soft
drink, makanan dan minuman mengandung fruktose.
Menurut Dr. Lustig, Professor Pediatrics di Division of Endocrinology, University of California, fruktose adalah " chronic, dose-dependent liver toxin."
Dan persis seperti alkohol, fruktose itu langsung dimetabolisir oleh
hati menjadi lemak, bukan menjadi energi seluler yang diperlukan sel
tubuh, seperti glukose
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar