Anak-anak atau usia muda saat ini berisiko tinggi untuk memiliki
masalah kardiovaskular lebih dini. Penyebabnya adalah jenis
camilan dan makanan yang sering dikonsumsi mereka mengandung banyak
garam. Makanan bercita rasa gurih dan asin kerap menjadi
favorit anak muda saat ini. Apalagi pada menu restoran fast food,
makanan asin menjadi menu pilihan yang enak dimakan.
Preferensi anak muda terhadap makanan asin
ini mesti diluruskan. Kandungan garam yang tinggi menjadi alasan
untuk peningkatan tekanan darah. Sangat dimungkinkan jika kebiasaan
mengonsumsi makanan asin ini dibiasakan sejak kecil, maka menginjak
dewasa sudah memiliki penyakit hipertensi.
Efeknya sangat dahsyat. Hipertensi menjadi jalan pembuka
untuk kemunculan penyakit kardiovaskular lainnya.Paling populer
adalah penyakit jantung dan stroke. Kolaborasi antara penumpukan
kolesterol dan hipertensi menyebabkan kedua penyakit tersebut datang
lebih mudah. Belum lagi, rata-rata junk food yang asin itu juga
mengandung kalori dan lemak tinggi. Kemunculan diabetes juga harus
diwaspadai.
Sebuah studi yang dilakukan CDC, seperti dikutip Huffington Post,
kebanyakan anak-anak mengonsumsi garam sebanyak 3.400 miligram setiap
hari dari berbagai makanan yang masuk ke tubuh. Angka ini
meningkat cukup tinggi dari ambang batas maksimal harian yang
dianjurkan. Bagi anak usia 4-8 tahun, anjuran maksimal konsumsi
garam yaitu
1.200 miligram garam per hari. Sementara untuk usia 9-13 tahun, asupan
maksimal garam yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 1.500 miligram
per hari.
Pekerjaan yang mungkin menyita waktu adalah mengubah selera
makan anak-anak. Mungkin mereka perlu waktu untuk mengubah
kebiasaan makan asin menuju jenis menu yang lebih sehat. Sekali pun
perlu bersabar untuk mengajak mereka memakan menu sehat, tapi tetap
penting untuk dicoba demi kebaikan kesehatan anak-anak di masa depan.
Makanan asin ibarat ranjau yang “ledakannya” akan dirasakan di waktu tak
terduga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar