Rabu, 16 Januari 2013

Upah Rendah, Tekenan Darah Naik

Besarnya upah yang diterima seseorang dalam bekerja ternyata mempengaruhi kondisi tekanan darahnya. Studi yang dilakukan oleh Universitas California menemukan, semakin rendah tingkat upah per jam yang diterima seseorang, maka kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) ikut meningkat.
Seperti dikutip Huffington Post, kenaikan tekanan darah ini menyebabkan orang-orang yang berpenghasilan rendah turut mendapatkan risiko terkena masalah kardiovaskular lainnya, seperti serangan jantung dan stroke. Dalam studi yang pernah ada sebelumnya, hubungan antara upah dengan hipertensi ini kerap dikaitkan terjadi pada pria tua dan pria pada umumnya. Pada studi ini ternyata ditemukan, wanita pun memiliki risiko hipertensi yang sama ketika upah per jamnya rendah.
 ”Hasil kami menunjukkan bahwa perempuan dan karyawan lebih muda  yang bekerja di skala gaji rendah tersaring secara teratur (berpotensi)  hipertensi juga,” kata J. Paul Leigh, penelti.
Selain mendapati hasil rendahnya upah berpengaruh pada hipertensi, studi ini juga menemukan kaitan antara kenaikan upah dengan penurunan tekanan darah. Kala upah seseorang naik dua kali lipat, maka risiko mengalami hipertensi menurun hingga 16 persen.  Pada orang yang berusia muda, kenaikan upah menurunkan risiko hipertensi 25-30 persen. Sementara pada wanita, risiko hipertensi turun 30-35 persen jika upahnya naik dua kali dari yang diterimanya saat ini.
Studi yang dimuat European Journal of Public Health ini menunjukkan bahwa aspek sosial-ekonomi berhubungan dengan tingkat kesehatan seseorang. Dan, saat kesejahteraan materi tercukupi mungkin membantu untuk memperbaiki tingkat kesehatan, terutama untuk kesehatan kardiovaskular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blacy Smiley - Girl