Saat ini cukup banyak isu yang mengulas soal karbohidrat. Zat ini
kerap dikaitkan dengan berat badan hingga penyakit gula. Bahkan, sebuah
iklan susu untuk pasien diabetes yang tayang di televisi menyoroti karbohidrat
sebagai bagian dari materi promosinya. Sebenarnya, sejauhmana
bahaya karbohidrat buat kesehatan.
Karbohidrat dengan pemenuhan yang normal pada tubuh akan sangat
bermanfaat. Seperti dikutip QuickFitEasy, zat ini
mendukung sumber energi utama bagi tubuh. Walaupun lemak juga
menjadi sumber energi, namun karbohidrat yang seringkali lebih cepat
untuk diubah menjadi energi.
Karbohidrat terbagi atas karbohidrat sederhana dan kompleks.
Karbohidrat sederhana masuk dalam kategori yang buruk jika terlalu
banyak dikonsumsi, sebab didominasi oleh kandungan gula.
Contohnya adalah glukosa, fruktosa, dan laktosa. Anda lebih
mudah mendapatkan berat badan berlebih dengan mengonsumsi karbohidrat
ini di luar batas wajar. Dan, kontribusi karbohidrat sederhana untuk
memberikan energi dalam jangka panjang kurang bisa diandalkan.
Beda lagi dengan karbohidrat kompleks yang disuplai dari bentuk
makanan lain. Misalnya sayuran, pasta, nasi, roti, kacang-kacangan,
beras merah, kentang, dan sebagainya. Karbohidrat jenis ini
memberikan energi dalam jangka panjang. Makanannya juga
termasuk kategori sehat
dan perlu waktu lama untuk dicerna tubuh.
Oleh karena itu, disarankan mengambil karbohidrat dalam bentuk
kompleks secara murni. Hanya saja, saat ini banyak makanan olahan yang
memadukan karbohidrat kompleks dan sedehana. Misalnya, buah yang
dikalengkan, membuat sayur dengan menambahkan gula, dan sebagainya. Jika
demikian, Anda mesti pintar memilih menu yang hendak Anda
konsumsi.
Sebisa mungkin, minimalisasi makanan atau minuman yang mengandung
gula. Kebiasaan memenuhi kebutuhan karbohidrat dari gula punya efek
samping terhadap kesehatan dalam jangka panjang, seperti diabetes dan
obesitas. Baik karbohidrat sederhana maupun kompleks, pemenuhannya
sebaiknya dalam batas wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar