Banyak wanita yang memiliki kekahawatiran berlebihan. Sampai-sampai,
untuk melakukan sesuatu yang sederhana, dia terlalu mencurigai adanya
kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Walhasil semua tindakan
yang dilakukan menimbulkan banyak kekhawatian yang tidak beralasan.
Jika Anda termasuk salah satu penderita penyakit mental ini,
berhati-hatilah. Sebab, khawatir berlebihan memicu post-traumatic
stress disorder (PTSD).
Orang yang mengalami PTSD memiliki kepribadian selalu
bereaksi berlebihan terhadap suatu kejadian. Kecemasan yang
dirasakannya melebihi rasa cemas pada umumnya. Ketika rasa cemas dan
khawatir dipelihara dalam kehidupan sehari-hari, maka gejala PTSD
menjadi semakin parah.Dalam waktu tiga bulan setelah menderita kecemasan
parah, gejala yang bisa ditemui yaitu mimpi buruk tentang masa lalu,
kecemasan makin meningkat, rasa bersalah dan malu,
mudah marah, sampai mati rasa.
Dalam studi yang dilakukan Michigan State University, kaitan
antara kecemasan dengan PTSD ini ditemukan. Pada penelitian yang
melibatkan 1.000 orang selama 10 tahun di Michigan ini, terungkap,
separuh relawan mengalami trauma dan lima persennya menunjukkan gejala
PTSD. Saat mereka yang memiliki gejala PTSD ini tidak segera
tertangani, maka PTSD menjadi parah.
Seperti dikutip Huffington Post, efek kecemasan berlebih ini
sangat tidak baik. Penderitanya mudah dimanfaatkan orang lain dan
paling gampang dijadikan sasaran kejahatan. Pada penderita wanita
bahkan cukup berisiko menjadi korban pelecehan seksual karena dia tidak
mampu mengatasi keadaan akibat terlalu cemas.
Kabar buruknya, PTSD lebih banyak dialami wanita daripada pria.
Peneliti mengatakan, orang-orang yang memiliki gejala PTSD sebaiknya
segera dibawa ke ahlinya untuk mendapatkan pengobatan. Dan, penderita
PTSD harus selalu mendapat dukungan positif dari lingkungannya untuk
mampu melawan kekhawatiran yang berlebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar