Apapun jenis gulanya, jika dikonsumsi berlebihan maka bisa memicu
berbagai masalah seperti diabetes dan kegemukan. Pakar kesehatan bahkan
mengatakan, gula sudah bisa disebut racun jika dikonsumsi lebih dari 8
sendok teh dalam sehari.
Di Amerika Serikat, banyak produsen makanan menggunakan High Fructose
Corn Syrup (HFCS) atau gula jagung yang lebih berbahaya dari gula pasir
atau gula tebu. Berbeda dengan gula pasir yang merupakan sukrosa, gula
tebu adalah fruktosa yang strukturnya lebih sederhana.
Apapun jenis gulanya, jika dikonsumsi berlebihan maka bisa memicu
berbagai masalah seperti diabetes dan kegemukan. Pakar kesehatan bahkan
mengatakan, gula sudah bisa disebut racun jika dikonsumsi lebih dari 8
sendok teh dalam sehari.
Di Amerika Serikat, banyak produsen makanan menggunakan High Fructose
Corn Syrup (HFCS) atau gula jagung yang lebih berbahaya dari gula pasir
atau gula tebu. Berbeda dengan gula pasir yang merupakan sukrosa, gula
tebu adalah fruktosa yang strukturnya lebih sederhana.
Makin sederhana struktur gulanya, makin mudah diserap oleh tubuh
sehingga lebih cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Bagi pengidap
diabetes yang sulit mengolah gula, kondisi ini sangat berbahaya karena
bisa memicu berbagai komplikasi termasuk gangguan jantung.
Meski lebih aman dibandingkan gula jagung, gula pasir atau gula tebu
tetap tidak lebih aman. Ahli endokrinologi dari University of
California, Dr Robert Lustig mengatakan dalam bentuk apapun gula tetap
berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
“Gula dalam bentuk fruktosa maupun sukrosa sama-sama tidak baik dan
berbahaya untuk kesehatan. Keduanya adalah racun bagi tubuh,” ungkap Dr
Lustig seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (3/4/2011).
Meski begitu, konsumsi gula orang Amerika Serikat justru makin meningkat
dalam 30 tahun terakhir. Akibatnya, bukan hanya jumlah penderita
obesitas saja yang meningkat tetapi juga pengidap diabetes terutama tipe
2 yang dipicu oleh pola makan yang tidak sehat.
Terlebih, sebagian di antaranya tidak menyadari jenis gula yang
dikonsumsinya. Berbagai jenis makanan olahan di negara tersebut masih
menggunakan gula jagung, sementara konsumen jarang memperhatikan label
yang tercantum dalam kemasan saat membelinya.
Dr Lustig mengatakan, konsumsi gula dalam bentuk apapun tidak boleh
melebihi 8 sendok teh dalam sehari. Berbagai jenis penyakit kronis
banyak ditemukan di Amerika Serikat karena orang-orang di negara itu
rata-rata mengonsumsi gula 4 kali lebih banyak dari yang dianjurkan.
Saran : Perbaiki pola makan anda mulai dari sekarang dengan mengkonsumsi
makanan dan minuman yang lebih banyak mengandung nutrisi dibandingkan
kalori dan glukosa.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar