Di China, sejenis cacing dianggap sebagai makanan bergizi dan dihargai
sama dengan 10 kg beras. Bahkan ada yang memanfaatkan cacing ini sebagai
obat tradisional. Hmm....
Sejenis cacing yang tidak disebutkan namanya ini diyakni mengandung
protein tinggi dan bagus untuk masa pertumbuhan anak. Selain
meningkatkan nafsu makan, kandungan gizi dalam cacing ini dipercaya bisa
meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.
Sebagian masyarakat Ningbo di Provinsi Zhejiang mengonsumsinya dengan
cara digoreng, sebagian lainnya dengan cara ditumbuk lalu dijadikan
bubuk. Tidak seperti cacing biasa yang menjijikkan, cacing ini kabarnya
memiliki bau dan rasa yang enak kalau sudah dimasak.
Cacing yang panjangnya berkisar antara 8-9 cm ini hidup di akar
semak-semak yang dalam Bahasa China disebut Yunshi, atau dalam
Caesalpinia decapetala Bahasa Latin. Di masa lalu, seekor cacing sering
ditukar dengan 10 kg beras dan saat ini harga tiap ekornya bisa mencapai
100 yuan atau sekitar Rp 155 ribu.
Khasiat cacing ini cukup populer sebagai suplemen atau makanan tambahan
di kalangan para orang tua di China. Bahkan seorang pakar agrikultur,
Yao Yanhong, mengakui adanya manfaat yang bisa didapat dari mengonsumsi
cacing tersebut.
"Ilmu pengobatan tradisional China mengenal adanya kandungan yang
bersifat kuratif (menyembuhkan) dalam cacing yang kalau dimasak bau dan
rasanya enak ini," kata Yao seperti dikutip dari Shanghaidaily, Jumat
(30/11/2012).
Ketika orang mendengar kata cacing, maka yang langsung terpikir biasanya
adalah cacing parasit yang bisa menyebabkan anak kurang gizi. Cacing
keremi, cacing pita, cacing gelang dan cacing pipih termasuk
cacing-cacing parasit yang sering 'merampok' asupan nutrisi anak.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar