Aktivitas berjemur sinar matahari mungkin menjadi tidak populer saat
ini. Banyak orang yang terlalu sibuk dengan beragam aktivitas pagi hari,
sehingga tidak sempat lagi meluangkan waktu untuk berjemur.
Padahal, berjemur memiliki banyak manfaat yang tidak bisa
diremehkan dalam menyuplai vitamin D bagi tubuh. Provitamin D
di bawah kulit dengan mudah diubah menjadi vitamin D dengan cara yang
gratis.
Bukan hanya soal kesehatan tulang maupun gigi saja kalau berbicara
tentang vitamin D. Seperti yang ditemukan oleh ilmuwan Australia
baru-baru ini, paparan sinar matahari yang menyuplai vitamin D ini
diketahui juga melindungi kulit dari kerusakan DNA.
Bahkan, risiko kerusakan DNA
bisa diturunkan sampai setengahnya.
Beberapa contoh kerusakan DNA pada kulit adalah munculnya efek
penuaan dini. Selain itu, muncul pula bintik-bintik hitam di wajah.
Dengan berjemur, vitamin D akan terbentuk di jaringan kulit dan dapat
menebang efek yang muncul dari kerusakan DNA.
Seperti dikutip Times of India, studi lain juga menemukan
bahwa kurang mendapat paparan sinar matahari bisa mengurangi jumlah
vitamin D substansial pada tubuh. Efeknya adalah seseorang jadi mudah
terserang sakit. Selain itu, kondisi tulang dapat memburuk. Kekurangan
vitamin D ini dikaitkan pula dengan kemunculan multiple sklerosis,
kanker payudara, diabetes, penyakit jantung, hingga depresi.
Belum berhenti sampai di situ, vitamin D yang dihasilkan dari paparan
sinar matahari dapat membantu penyerapan kalsium yang bermanfaat untuk
kepadatan tulang dan kekuatan gerakan otot. Vitamin ini turut
memperbaiki sistem pernapasan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Waktu yang baik untuk berjemur adalah pagi atau sore hari,
di saat matahari sudah tidak terik. Anda hanya perlu berjemur selama
5-10 menit setiap untuk mendapatkan manfaat yang telah disebutkan. Saat
musim hujan atau dingin tiba, dianjurkan berjemur lebih lama sekitar
10-30 menit setiap hari. Bagi orang yang berkulit gelap, dianjurkan
berjemur 15-60 menit setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar