Jakarta, Pubertas merupakan fase transisi di mana
terjadi perubahan dari masa anak-anak menuju dewasa. Di fase ini, tubuh
disiapkan untuk menjadi dewasa dengan terjadinya perubahan pada fisik,
hormon dan mental. Tapi beberapa faktor dapat menyebabkan anak mengalami
pubertas lebih awal.
Secara umum, tanda awal pubertas yang
normal mulai muncul pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan
pada anak laki-laki pada usia 9-14 tahun.
Bila tanda seksual
sekunder pada anak perempuan muncul sebelum usia 8 tahun dan anak
laki-laki sebelum usia 9 tahun, hal itu disebut pubertas prekoks atau
pubertas dini, seperti dikutip dari tulisan dr Aditya Suryansyah
Semendawai, Sp.A, dalam buku yang berjudul 'Panik Saat Puber? Say No!!!' terbitan Dian Rakyat.
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami pubertas dini, seperti dilansir Livestrong, Selasa (20/3/2012):
1. Kegemukan
Penelitian
terhadap hubungan antara berat badan dan pubertas dini pada anak telah
dilakukan dalam waktu yang lama. Laporan medis dari University of
Michigan Health System telah meyakinkan bahwa anak perempuan yang
kelebihan berat badan lebih mungkin untuk memasuki pubertas dini.
2. Penyimpangan hormon
Beberapa
kondisi medis yang mempengaruhi hormon dapat menyebabkan pubertas dini
pada anak laki-laki dan perempuan. Meskipun jarang, McCune-Albright
Syndrome, hiperplasia adrenal kongenital dan tiroid dapat membuat
penyimpangan hormonal yang menyebabkan pubertas dini. Selain itu, anak
laki-laki dengan kelebihan produksi hormon seks pria, seperti
testosteron, juga dapat mengalami pubertas dini.
3. Racun dari lingkungan
Penelitian
telah membuktikan bahwa racun dari lingkungan dapat mempengaruhi hormon
dan menyebabkan pubertas prekoks atau pubertas dini.
Studi yang
dilakukan Dr Maria Wolff dan rekannya dari Mount Sinai School of
Medicine, menemukan bahwa efek bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam
berbagai macam produk sehari-hari, seperti cat kuku, kosmetik, parfum,
lotion dan shampoo, menunjukkan hubungan langsung dengan pertumbuhan
dini payudara dan pengembangan rambut kemaluan pada anak perempuan.
4. Genetik
Gen juga dikenal memainkan peran dalam penyebab pubertas dini pada anak. Laporan Kidshealth
menyebutkan bahwa 5 persen dari anak laki-laki yang mengalami pubertas
prekoks mewarisi kondisi dari ayah atau kakek ibu, yang juga mengalami
pubertas dini. Sedangkan pada anak perempuan hanya 1 persen.
5. Penyakit
Sejumlah
masalah medis, meskipun jarang, juga dapat menyebabkan pubertas dini,
antara lain cacat atau kelainan di otak atau sumsum tulang belakang;
infeksi ensefalitis dan meningitis; radiasi ke otak atau sumsum tulang
belakang; spina bifida dengan hidrosefalus, dan masalah di indung telur
atau kelenjar tiroid.
Akibat bila seorang remaja mengalami pubertas dini,
awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang
menutup lebih cepat maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman
lainnya yang mengalami pubertas normal.
Di samping itu, bila
terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu akan
menjadikan anak 'dewasa lebih cepat', padahal mentalnya belum siap
menjadi dewasa.
Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan
badan, pubertas dini juga dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di
kemudian hari, karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada
perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor
yang bisa menjadi ganas.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar