Jakarta, Hubungan seksual yang rutin tidak akan
mengurangi jumlah produksi sperma Anda, bahkan memiliki manfaat
tersendiri yaitu akan meningkatkan kualitas sperma.
Sebelumnya,
dokter masih ragu-ragu tentang apakah pria harus membatasi seks atau
tidak jika belum siap untuk merencanakan kehamilan. Sekarang, dokter
menyatakan bahwa hubungan seks yang rutin penting untuk meningkatkan
kualitas genetik sperma.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria
uang aktif berhubungan seks yang sehat, kualitas spermanya akan
meningkat. Penelitian ini disajikan dalam pertemuan European Society of
Human Reproduction and Embryology di Australia.
Penelitian
tersebut dipimpin oleh David Greening dari klinik kesuburan, Sydney IVF,
yang melakukan penelitian terhadap 118 pria yang memiliki kualitas
sperma yang tinggi pada awal penelitian.
Tim peneliti meminta
para pria tersebut untuk ejakulasi selama 7 hari berturut-turut sebelum
dilalukan pengujian lebih lanjut, yaitu pengukuran indeks fragmentasi
DNA pada sperma untuk mengetahui kualitasnya. Kondis sperma yang bagus
akan menunjukkan nilai indeks fragmentasi yang relatif rendah.
Sebelum
penelitian dimulai, nilai indeks fragmentasi peserta penelitian
rata-rata adalah 34 persen. Sedangkan pada akhir penelitian, nilai
indeks fragmentasi DNA pada spermanya menurun hingga 26 persen.
"Tampaknya
aman bagi pasangan dengan parameter air mani relatif normal untuk
berhubungan seks setiap hari selama seminggu sebelum tanggal ovulasi,"
kata Greening, seperti dilansir dari thedoctorwillseeyouknow, Rabu (13/6/2012).
Melakukan
seks secara rutin tidak akan menurunkan volume sperma, karena tubuh
memproduksi sperma dalam jumlah besar setiap harinya.
Ejakulasi
yang rutin dapat memperbaiki DNA sperma karena dapat membatasi waktu
sperma yang tidak aktif bergerak di dalam saluran testis. Sperma yang
diam tersebut akan lebih rentan terhadap kerusakan DNA akibat masalah
tertentu seperti radikal bebas.
Meskipun hal tersebut normal
terjadi di dalam tubuh Anda, tetapi masalah tersebut dapat membawa
kerusakan yang signifikan pada DNA dari waktu ke waktu.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar