Jakarta, Parfum atau wewangian merupakan salah satu
solusi untuk menghilangkan atau sekedar menutupi bau badan yang tak
sedap. Ada berbagai jenis wewangian yang pernah diciptakan manusia,
masing-masing dengan fungsi dan peruntukannya sendiri.
Secara
umum, wewangian sebagai solusi untuk mengatasi bau badan sudah dikenal
sejak zaman Mesir kuno dan sering dipakai untuk mandi. Pada peradaban
Romawi dan Yunani kuno, wewangian bahkan dipakai juga untuk merendam
pakaian dan memandikan kuda.
Dalam kaitannya dengan bau badan,
sedikitnya ada 2 jenis wewangian yang dikenal luas saat ini. Keduanya
adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Howstuffworks, Selasa (13/6/2012).
1. Antiprespiran
Sesuai
namanya, antiprespiran berfungsi untuk menghambat prespirasi atau
keluarnya keringat dari permukaan kulit. Seperti diketahui, keringat
yang dipecah oleh bakteri merupakan penyebab utama bau badan pada orang
dewasa. Selain menghambat munculnya bau badan, produk-produk
antiprespiran sendiri juga banyak yang masih ditambahi wewangian.
2. Deodoran
Berbeda
dengan antiprespiran yang menghambat prespirasi, maka deodoran masih
memungkinkan keringat keluar dari permukaan kulit. Namun deodoran juga
mengandung antiseptik yang bisa melumpuhkan bakteri, sehingga keringat
tidak dipecah oleh bakteri dan akhirnya tidak menyebabkan bau kurang
sedap.
Selain kedua jenis wewangian ini, ada juga wewangian yang
tidak dicampur dengan zat apapun sehingga isinya murni cuma parfum.
Wewangian jenis ini biasanya bukan untuk menghilangkan bau badan,
melainkan untuk menutupinya saja sehingga lebih dianjurkan bagi yang
tubuhnya memang tidak bau.
Banyak juga yang beranggapan,
wewangian justru bisa memperburuk bau badan karena aromanya bisa saling
tumpang tindih dengan bau badan. Bau badannya sendiri sudah sangat
menyengat, lalu masih harus bersaing bau parfum yang tak kalah
menyengat.
"Sebenarnya wewangian tidak membuat bau badannya makin
memburuk. Tapi kalau baunya sudah seperti itu, lalu langsung ditimpa
dengan aroma parfum yang sama-sama menyenagat memang baunya jadi tidak
karu-karuan," kata dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK, seorang dokter
kulit yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar