Jakarta, Jika berurusan dengan kebiasaan sehat, setiap
orang tentu memiliki pakemnya masing-masing. Meski sebenarnya hal itu
juga tergantung pada kondisi fisik dan mental masing-masing orang jadi
tak selalu bisa disamaratakan.
Tapi ada kalanya ibu, teman-teman
dan mungkin kekasih menyarankan Anda melakukan beberapa kebiasaan sehat
yang sering dilakukannya karena menurutnya hal-hal itu baik untuk Anda
juga. Namun tahukah Anda jika hal itu tak sepenuhnya benar?
Banyak
kebiasaan sehat yang 'ditularkan' dari satu orang ke orang lain atau
bahkan dari iklan di media massa yang mendorong Anda berpikir kebiasaan
itu juga sehat dan tepat bagi Anda. Tapi ternyata manfaatnya tak
sepenuhnya benar dan membuang-buang waktu Anda selama ini.
Untuk lebih jelasnya, simak paparan 8 kebiasaan sehat yang buang-buang waktu seperti dikutip dari MSNBC, Rabu (13/6/2012) berikut ini.
1. Menemui Dokter Gigi Anda 2 Kali Setahun
Saran
ini sebenarnya muncul pertama kali dari sebuah iklan pasta gigi lawas
di AS. Namun tak ada bukti ilmiah di balik rekomendasi itu. Sebuah
tinjauan terhadap 29 studi pada tahun 2003 menemukan tak ada bukti yang
konklusif untuk mendukung kebutuhan pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan
sekali.
Jika gigi dan gusi Anda sehat, satu kali setahun ke
dokter gigi pun sudah cukup untuk menangkap berbagai masalah yang
mungkin muncul di mulut Anda, kata James Bader, D.D.S., M.P.H., seorang
profesor peneliti di sekolah kedokteran gigi, University of North
Carolina.
Hanya saja jangan menunggu lebih lama dari itu. Hal ini
karena menurut sebuah studi yang dipresentasikan di pertemuan American
Heart Association tahun lalu menemukan bahwa membersihkan gigi Anda ke
klinik gigi sekali setahun menurunkan risiko serangan jantung Anda
hingga 24 persen dan stroke 13 persen.
2. Jangan Makan Setelah Jam 8 Malam
Kalori
itu tidak bisa membaca jam. Baginya, tak ada perbedaan antara jam 06:30
pagi dan 8:20 malam, ungkap Susan Bowerman, MS, RD, asisten direktur
UCLA Center for Human Nutrition. Lagipula membiarkan perut kelaparan
dapat mengganggu pola tidur Anda.
Bahkan sebuah penelitian baru
menunjukkan Anda harus makan sebelum tidur jika Anda berolahraga di
malam hari atau jika usia Anda lebih dari 60 tahun. Namun saat makan di
atas jam 8 malam, sediakan makanan berprotein yang memiliki lebih banyak
bahan bakar untuk proses sintesis otot di dalam tubuh Anda.
Hal ini juga membantu melawan dampak hilangnya otot yang berkaitan dengan usia.
Berapa banyak protein yang dibutuhkan? Sebuah penelitian terbaru di American Journal of Physiology
menemukan bahwa pria tua yang makan 35 gram protein whey mengalami
pertumbuhan otot lebih banyak daripada lansia lainnya yang makan 10 atau
20 gram.
3. Menjalani Scan di Seluruh Tubuh Setiap Tahun
Menurut
Jonathan Goldin, MD, seorang ahli radiologi di UCLA, scan ini cukup
bermanfaat, terutama untuk perut dan panggul. Namun seringkali scan
melewatkan lesi yang ada, memberikan rasa aman yang palsu atau
"menemukan" sesuatu yang sebenarnya tidak ada sehingga menyebabkan
kecemasan yang tidak perlu dan lebih banyak tes lagi.
Scan dapat
membantu mendeteksi kanker paru-paru dan kalsium koroner-arteri, tetapi
tes ini hanya direkomendasikan untuk orang di atas 45 tahun yang
memiliki faktor risiko seperti merokok, tekanan darah tinggi atau
kolesterol tinggi. Jika kondisi Anda tak seperti itu, Anda tak perlu
scan.
4. Membuang Susu yang Sudah Kadaluwarsa
Tanggal
yang tertera di kemasan hanyalah tanggal yang memberitahukan bahwa
setelah tanggal itu lewat maka susunya tak dapat dijual. Susu masih
segar seminggu setelah tanggal itu sehingga Anda masih bisa
menggunakannya, lanjut Bowerman.
Jika Anda minum susu asam,
mungkin hanya akan ada masalah pada rasanya tetapi perut Anda takkan
sakit. Susu yang mengental itu pun masih bisa jadi keju.
5. Makanlah yang Banyak agar Flu Cepat Sembuh
Tak
ada bukti ilmiah di balik pernyataan ini, tandas Jack M. Gwaltney Jr,
M.D., kepala divisi epidemiologi dan virologi di University of Virginia.
"Dalam jangka pendek, apa yang Anda makan itu tak ada pengaruhnya sama
sekali terhadap flu dan penyembuhannya," tambahnya.
"Minumlah
banyak cairan dan makanlah apapun yang Anda suka." Anda bisa makan sup
ayam telah terbukti mengurangi penumpukan lendir dan sakit tenggorokan.
6. Jangan Makan Apapun saat Demam
Pernyataan
ini juga salah besar. Suhu tinggi akibat demam meningkatkan metabolisme
Anda sehingga menyebabkan Anda membakar kalori. Jika kondisi Anda
lemah, penyakit ini akan berkeliaran lagi.
Jadi cobalah untuk
mengganti kalori Anda dengan cara apapun yang Anda bisa, saran Ben
Ansell, M.D., direktur Comprehensive Health Program di UCLA. "Bahkan
lebih penting untuk menjaga asupan cairan tubuh Anda, setidaknya dua
kali lebih banyak dari biasanya."
Demam juga bisa disebabkan oleh
sejumlah penyakit, jadi pantaulah kondisi itu dan jika perlu pergilah
ke dokter jika itu suhu tubuh Anda mencapai 105 derajat atau demamnya
berlangsung selama beberapa hari.
7. Menggunakan Sikat Gigi yang Keras agar Bisa Membersihkan Gigi Anda Lebih Baik
Sikat
gigi yang lembut pun bisa membersihkan sama baiknya dengan sikat yang
keras. Sikat yang lembut juga menyebabkan lebih sedikit kerusakan gigi
dan gusi, terang Philip Mendelovitz, D.D.S., seorang profesor kedokteran
gigi di Sekolah Kedokteran UCLA.
8. Menggosok Gigi Dua Kali Sehari
Menggosok
gigi sekali sehari itu sudah cukup. "Plak membutuhkan waktu 24 jam
untuk mengeras," ujar Dr. Mendelovitz. "Satu kali menggosok gigi dengan
cara yang benar-benar bagus setiap 24 jam sekali lebih baik dari dua
kali sikat gigi dengan cara yang biasa-biasa saja."
Namun
berkomitmenlah untuk menghabiskan waktu setidaknya 2 menit untuk
menggosok gigi dan lakukan sebelum tidur. Hal ini karena air liur yang
bisa membantu memerangi plak, produksinya menurun ketika Anda tidur,
terang Dr. Bader.
Tapi ingat ini hanyalah tentang plaknya. Bau
mulut masih akan muncul di pagi hari jadi segeralah sikat gigi atau
menggunakan obat kumur saat Anda bangun tidur.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar