Jakarta, Insomnia atau kondisi kesulitan tidur di malam
hari tidak terjadi pada setiap orang. Tapi gangguan ini makin banyak
saja yang mengalaminya.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM)
mengatakan bahwa pada insomnia yang sebenarnya, gejala-gejalanya muncul
selama setidaknya satu bulan dan tidak terjadi bersamaan dengan
gangguan tidur lainnya, gangguan mental, kondisi medis atau penggunaan
obat-obatan tertentu.
Kehilangan jam tidur memiliki efek negatif
pada kesehatan. Sebuah tinjauan dari University of Rochester pada tahun
2010 menemukan bahwa orang yang terus-menerus mengalami kekurangan jam
tidur lebih mungkin mengalami kecelakaan lalu lintas, melewatkan hari
kerja, kurang puas dengan pekerjaannya dan lebih mudah terganggu oleh
lingkungan di sekitarnya.
Simak 7 fakta aneh yang membantu menjelaskan mengapa orang tidak bisa tidur seperti dilansir dari myhealthnewsdaily, Rabu (13/6/2012) berikut ini.
1. Insomnia Bisa Saja Turunan
Masalah
tidur bisa muncul dalam satu keluarga. Sebuah penelitian di tahun 2008
menemukan bahwa remaja yang orangtuanya menderita insomnia juga berisiko
tinggi menggunakan obat tidur yang diresepkan dan memiliki masalah
mental.
2. Hewan Peliharaan dan Serangga Juga Bisa Menderita Insomnia
Hewan
lain seperti serangga tidak bisa mengeluh begitu saja saat mengalami
insomnia, tetapi beberapa studi menunjukkan hewan juga menderita
gangguan tidur seperti manusia.
Lalat-lalat insomnia itu pun
lebih sering kehilangan keseimbangan, lebih lambat belajar dan memiliki
lebih banyak lemak, semuanya menyerupai gejala pada manusia yang kurang
tidur.
3. Jet Lag Sosial Bisa Jadi Penyebab Insomnia
Jika Anda kesulitan bangun di Senin pagi, bisa saja Anda mengalami 'jet lag sosial' yaitu kebiasaan mengikuti jadwal tidur pada hari kerja dan akhir pekan yang berbeda dari orang-orang pada umumnya.
Sebuah
penelitian baru menunjukkan bahwa orang dengan jadwal tidur di hari
kerja dan akhir pekan yang berbeda tiga kali lebih mungkin mengalami
kelebihan berat badan.
4. Obat tidur Masih Populer Meski Gagal Sembuhkan Insomnia
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open,
peneliti menemukan bahwa orang yang memakai obat tidur yang diresepkan
hampir lima kali lebih mungkin meninggal pada studi selama 2,5 tahun
dibandingkan orang-orang yang tidak minum obat tidur.
5. Hormon Wanita Bisa Saja Menyebabkan Insomnia
Wanita dua kali lebih mungkin menderita insomnia daripada pria. Hal ini diungkap National Sleep Foundation.
Tak
tidur di malam hari dan mengantuk di siang hari pun seringkali
dikaitkan dengan perubahan hormon dalam kehidupan wanita, termasuk
kehamilan, menopause dan siklus menstruasi.
Namun seiring dengan
perubahan hormon, insomnia juga dikaitkan dengan kondisi seperti
kecemasan, depresi, masalah pernafasan saat tidur dan sindrom gelisah
kaki.
6. Meski Jarang, Seseorang Juga Bisa Meninggal Akibat Insomnia
Fatal
familial insomnia adalah penyakit genetik langka yang mencegah
seseorang dari tertidur karena akhirnya bisa menimbulkan kematian.
Para
ahli telah mengidentifikasi fatal familial insomnia sebagai penyakit
prion yang disebabkan oleh protein abnormal yang berkembang dari mutasi
genetik yang mempengaruhi fungsi otak sehingga menyebabkan hilangnya
memori, tak dapat mengendalikan gerakan otot dan halusinasi.
Pada
tahun 1986, para peneliti melaporkan kasus seorang pria berusia 53
tahun yang menderita kurang tidur dan hanya mendapatkan tidur 2-3 jam
per malam dalam New England Journal of Medicine.
Dua
bulan kemudian, pria itu hanya bisa tidur satu jam per malam dan sering
terganggu oleh mimpi yang nyata. Setelah 3-6 bulan, dia sama sekali tak
bisa tidur dengan normal sehingga dia mengalami kelelahan parah, tremor
tubuh dan sulit bernafas. Setelah 8 bulan, ia terjatuh dan akhirnya
meninggal.
Setelah diteliti dari riwayat keluarga pria itu
terungkaplah bahwa dua orang saudara perempuan dan banyak anggota
keluarganya yang lain juga meninggal akibat penyakit serupa.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar