Jakarta, Seseorang yang memiliki masalah dengan bau
badan hampir selalu jadi pusat perhatian. Bukan karena banyak yang suka,
melainkan untuk dijadikan kambing hitam karena bau ruangan yang semula
wangi bisa berubah jadi seperti bau kaos kaki.
Sama seperti yang
dikeluhkan Susi (25 tahun), seorang pekerja kreatif di sebuah agensi
iklan di Yogyakarta. Di kantornya, ketika hari mulai siang dan suhu
ruangan mulai membuat tubuh para karyawan berkeringat maka ada seorang
rekan kerja yang bakal jadi pusat perhatian.
"Bau badannya bikin
pengap udara, dan agak tajem sih (bau badannya) kalau menurutku. Apalagi
kalau sudah siang dan sedikit berkeringat, segitunya juga sih (baunya)
sama kayak kaos kaki," tutur Susi saat dihubungi detikHealth, Rabu (13/6/2012).
Rekan
kerja yang dimaksud adalah seorang perempuan muda, usia 24 tahun dan
kebetulan berperawakan gemuk. Susi menduga rekannya tersebut punya
masalah hormonal dan sebenarnya menyadari hal itu, sebab sepertinya
sudah berusaha mengatasinya dengan memakai parfum meski hasilnya tetap
bau.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Ega (30 tahun),
sekretaris sebuah perusahaan di Yogyakarta. Salah seorang karyawan
laki-laki yang pernah bekerja di kantornya juga memiliki bau badan yang
tidak sedap, hingga sering jadi bahan gosip meski tidak ada yang berani
memberitahu yang bersangkutan.
"Kalau dia lewat, kami tahan napas
saja. Kalau ditutup pakai tisu atau tangan, mencolok banget takut
orangnya tersinggung. Banyak yang mengeluh tapi yang berani komentar
hanya cewek-cewek, itu pun hanya jadi bahan gosip dan tidak disampaikan
ke orangnya," kata Ega.
Orang-orang yang menjadi pusat perhatian
karena bau badannya selalu memenuhi ruangan tersebut bisa jadi tidak
menyadari masalahnya, atau bisa juga sadar tapi sudah terlalu biasa
dengan bau badannya sendiri sehingga tidak merasa terganggu. Namun jika
sudah mengganggu sekelilingnya, maka bau badan akan menjadi masalah
bersama.
Hal ini juga dibenarkan oleh seorang dokter kulit yang berpraktik RS Cipto Mangunkusumo, dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK.
"Bau
badan dikatakan normal atau bermasalah, patokannya hanya penilaian dari
lingkungan. Kalau orang-orang yang ada di sekitarnya merasa terganggu,
maka sadar atau tidak orang tersebut dikatakan punya masalah dengan bau
badan," kata dr Shahnaz.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar