Jakarta, Bau badan memang tidak mematikan, tapi bisa
mematikan pamor dan menurunkan tingkat kepercayaan diri. Orang yang
berbau badan jelas dijauhi banyak orang karena mengganggu penciuman.
Menggunakan deodoran dan parfum bisa mengatasi gangguan ini. Namun ada
kalanya parfum justru membuat bau badan bertambah busuk, benarkah
demikian?
Beberapa jenis parfum konon tidak tepat digunakan untuk
menyamarkan bau badan. Bukannya mengharumkan badan, bau parfum justru
berbaur dengan bau badan menghasilkan aroma baru yang lebih menyengat.
Tapi tidak semua orang mengalami hal ini.
"Parfum tidak
menyebabkan bau badan bertambah buruk, itu hanya mitos. Parfum apapun
cocok dipakai, terutama apabila dilengkapi dengan memakai deodoran,"
kata dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang
berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading seperti dihubungi detikHealth, Rabu (13/6/2012).
Salah
kaprah ini diduga karena si penderita bau badan kurang cerdas dalam
menggunakan parfum. Parfum harusnya disemprotkan paling lama 15 setelah
mandi, bukan saat badan sudah berkeringat. Untuk pilihan aromanya,
pemakai parfum bisa menyesuaikan dengan seleranya masing-masing.
"Jika ada orang yang tidak cocok dengan parfum, itu lebih disebabkan karena alergi dengan parfumnya," kata dr Dani.
Dr
Dani menyarankan, pemilik bau badan sebaiknya rajin menyemprotkan
parfum setiap selesai mandi. Deodoran dan parfum sebaiknya digunakan
saat tubuh baru dibersihkan dan dalam keadaan kering. Apabila parfum
baru digunakan setelah badan berkeringat dan bau, maka bau parfum tidak
cukup efektif untuk menyamarkan bau badan.
Parfum juga sebaiknya
disemprotkan pada kulit, bukan baju. Sebab, parfum yang disemprotkan
pada kulit aromanya akan menempel ke kulit dan lebih efektif menangkal
bau badan. Parfum yang disemprotkan pada baju terkadang menimbulkan
bekas kekuningan. Menggunakan parfum secara berlebihan justru akan
menimbulkan bau menyengat dan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar