Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima :
a. Arteri
Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan
sebagian otot polos. Jaringan arteria ini terisi sekitar 15% dari volume
total darah. Karena itu sistem arteria dianggap sebagai sirkuit yang
rendah volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena sifat dan tekanan ini
maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi.
b. Arteriola
Dinding arteriola terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis
yang sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk mengatur
aliran darah ke jaringan kapiler. Arteriola menjadi tempat resistensi
utama aliran darah dari seluruh percabangan arteria. Akibatnya tekanan
pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut
menjadi aliran tenang, sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada
tingkat kapiler. Pada persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat
sfingter prekapiler yang berada di bawah pengaturan fisiologis yang
cukup rumit.
c. Kapiler
Dinding pembuluh kapiler sangat tipis, terdiri dari satu lapis sel
endotel. Melalui membran yang tipis dan semipermeabel inilah nutrisi dan
metabolit berdifusi dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke
konsentrasinya rendah.
d. Venula
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang
relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula
terdapat sfingter postkapiler.
e. Vena
Vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan berfungsi
menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke
atrium kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah banyak
dengan tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang bertekanan
rendah-bervolume tinggi, maka sistem vena disebut sistem kapasitas..
kira-kira 65% dari volume darah terdapat dalam sistem vena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar